Rabu, 25 Februari 2015

Tentang MaSastrO

Simak keterangan Padmo Adi mengenai MaSastrO dalam wawancara lepas oleh Sandhi Purba Wardhana (30/01/2015, di Gerobak Cokelat Surakarta)

LATAR BELAKANG
MaSastrO alias Malam Sastra Solo pada mulanya adalah proyek iseng. Berawal dari sebuah foto Bung Padmo Adi tengah membaca puisi di Malam Ngopinyastro, Bjong Kafe, Nologaten - Jogja, Bung Nara Wicaksono ingin membaca puisi pada acara yang serupa. Di Solo, kalau boleh dikatakan, tidak ada acara semacam Malam Ngopinyastro dan @SamuderaKata Puisi Indo Jgj. Akhirnya, Bung Padmo Adi, Bung Nara, Bung Dody Eskha, Bung Bangkit Hari Mukti, Bung Riza Budi "Ucup" Utomo, dan Bung Mauritius Tamdaru melingkar di HIK Sor Ringin. Mereka sepakat untuk membentuk acara "membaca puisi di kafe" seperti konsep Malam Ngopinyastro dan @SamuderaKata Puisi Indo Jgj.

Wong Kafe yang berlokasi di dekat UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) dipilih sebagai tempat eksekusi pembacaan perdana (24 Agustus 2013). Saudara-saudara Malam Ngopinyastro diundang. Tema perdana MaSastrO waktu itu adalah "Memerdekakan Puisi yang Berdosa".

LOGO
Logo MaSastrO dikerjakan oleh teman dari Mauritius Tamdaru.

TUJUAN
MaSastrO lahir untuk menjawab kebutuhan para akademisi muda Kota Surakarta (Solo Raya) akan Ruang Publik bebas terbuka untuk berdiskusi, menyajikan, dan mengapresiasi sastra. Para akademisi muda itu merasa membutuhkan "Ruang Kelas Sastra yang Tak Berdinding Beratap" dan "Laboratorium" kecil untuk mendiskusikan sastra di luar jam-jam kuliah. Segala materi kuliah sastra yang mereka dapatkan di kampus dibenturkan dengan isu-isu serta wacana-wacana sastra Indonesia yang sering kali luput dari topik pembicaraan di dalam kampus. Selain itu, para akademisi muda itu mencoba membangun ruang alternatif baru apresiasi sastra, sebuah wacana dan hegemoni tandingan ala Gramscian; sastra tidak harus melulu hadir di tempat keramat (gedung pertunjukan, mimbar teater, ruang-kelas-kampus, tetapi dapat juga hadir di ruang publik semacam kafe, HIK, warung, bahkan perempatan Bank BI Solo)

Diharapkan, MaSastrO bisa menjadi tempat terbuka bagi para (calon) sastrawan muda mengasah diri dan mendapatkan pengalaman konkret bersastra.

KEGIATAN
Pembacaan karya sastra, bedah/diskusi karya, workshop sastra.

PENGURUS
Seiring berjalannya waktu, banyak orang datang dan pergi. "Lingkaran Kecil" MaSastrO kadang kecil, kadang besar. Kini, MaSastrO sudah sedikit lebih jelas, setidaknya sudah memiliki struktur pengurus yang bisa dihubungi, walau beberapa admin memakai pseudonim untuk menyembunyikan identitasnya.

1) Kepala Suku
Afif Maulana Firdaus sebagai Kaisar MaSastrO

2) Bendahara
Dyah "Junjing" Prilita sebagai bendahara

3) Dokumentasi dan Acara (bersifat fleksibel)
Angga "Artupas" Saputra sebagai juru pencatat
Anggitya Alfiansari mengurusi per-SoundCloud-an
Arya Gautama Soe sebagai tukang arsip
Ekohm Abiyasa sebagai pengelola blog
Ivan "Tapir" Dhimas divisi penerangan
Nara Wicaksono mengurusi sound system
Padmo Adi sebagai juru foto

Dan semua anggota (Lingkaran Kecil) adalah admin: Heru "Gembul" Murdhani, Bangkit Hari Mukti, Dody Eskha, Riza Budi "Ucup" Utomo, Mauritius Tamdaru, Vester Amithiel, Gabriel Mahendra, Jalu Norf Vailla Putra, Ryan Sasongko, Benediktus Unin Gheli, Andreas Dwiky Wijaya, A Whe Pratama, Ully.

*Data per 2015

KONTAK
085725504800 (Afif Maulana Firdaus)

E-mail: masastro@yahoo.com
Twiter: @MalamSastraSolo
Instagram: masastro
Facebook: Malamsastrasolo
Fanpage Facebook: MalamSastraSolo
Grup Facebook: malamsastrasolo

---------------------------------------------
*Pengertian Lingkaran Kecil dan Lingkaran Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar